Bibir kering mungkin sering dianggap sebagai hal yang biasa.
Namun bila ini terjadi hingga jangka waktu yang sangat lama dan terasa tidak
teratasi, tentu saja kita dapat sangat terganggu.
Sekitar setahun yang lalu saya juga mengalami hal ini.
Awalnya saya menyepelekannya karena beranggapan bahwa hal ini bisa saja terjadi
hanya karena perubahan cuaca. Sayangnya, setelah satu bulan berlalu itu tetap
tidak teratasi. Bibir saya sangat kering, pecah, hingga terbentuk lapisan
kering tebal yang membuat bibir saya melebihi garis bibir yang seharusnya.
Bukan hanya terasa perih di bibir, tetapi juga pastinya tidak enak untuk
dipandang, hingga saya sama sekali tidak dapat tersenyum apalagi tertawa, sebab
rasanya sangat perih ketika tersenyum.
Lapisan kering dari bibir
Saya sempat mencoba mengoleskan minyak zaitun secara rutin,
tetapi masih belum membaik. Setelah selama sebulan tidak teratasi, akhirnya
saya memutuskan untuk periksa ke dokter kulit. Waktu itu dokter belum dapat memastikan
apa yang terjadi pada bibir saya, beliau memberikan resep, menganjurkan saya
untuk memakai masker ketika di kantor (sebab saat itu saya sedang magang) agar
tidak kontak langsung dengan udara dingin, dan meminta saya untuk datang
kembali jika masalah bibir saya masih belum teratasi. Resep tersebut berisi
obat yang harus diminum, lip balm, dan salep yang harus dioles pada bibir.
Selama mengaplikasikan semua itu, alhamdulillah saya menjadi
bisa tersenyum lagi. Namun, saat salep saya habis, ternyata bibir saya kembali
kaku dan mulai kering. Akhirnya saya membeli salep itu lagi di apotek. Saya
tidak periksa ke dokter lagi karena tempatnya yang cukup jauh, sebab saya sudah
pindah tempat tinggal.
Banyak orang yang bilang bahwa bisa saja hal ini terjadi karena
saya kurang minum air putih. Namun, saya kurang yakin akan hal itu sebab saya
minum air putih sekitar 3 liter setiap hari, bahkan saya juga suka makan buah
dan sayur. Banyak juga yang menyarankan untuk mengoleskan madu. Saya juga sudah
melakukannya, tetapi itu tetap tidak dapat mengatasinya. Akhirnya sudah setahun
ini saya mengkombinasikan antara pengolesan madu diselingi dengan pengolesan
salep. Setidaknya dengan begitu kering di bibir saya tidak parah dan bibir saya
tampak normal, tidak melebihi garis bibir yang seharusnya. Walaupun tentunya
saya sebenarnya benar-benar ingin sembuh total, sehat, tidak bergantung pada
dua hal itu. Cukup merepotkan juga harus
selalu mengoleskan madu atau salep. Jika ada yang memiliki masalah yang sama dan
sudah menemukan solusinya, saya harap dapat saling berbagi informasi.
Semoga tulisan ini
juga dapat menjadi wadah berbagi untuk orang-orang yang mengalami hal serupa J