Rabu, 09 Mei 2018

Dari Bandara Soekarno Hatta ke Batu Ceper dengan Kereta Bandara

Pada tulisan kali ini saya akan berbagi pengalaman saat pertama kali mencicipi naik kereta bandara daaaan ternyata saya ketagihan. Kereta nyaman, harga terjangkau, serta tidak menambah kemacetan Jabodetabek dengan kendaraan pribadi.

Bagaimana caranya? Tenang saja, amat sangat mudah sekali. Waktu itu saya tiba di terminal 1. Saat keluar dari pintu kedatangan langsung saya mencari papan petunjuk. Nah, yang pertama saya cari adalah papan bertuliskan Kalayang/ skyline. Artinya saat itu saya tidak hanya mencoba kereta bandara saja, tetapi juga skyline yang tergolong masih baru. Namun, sebenarnya shuttle bus masih beroperasi. Jadi ini hanya pilihan. Menuju stasiun untuk kereta bandara tidak hanya bisa dengan skyline saja, tetapi bisa juga dengan shuttle bus.

Kalau cara yang saya tempuh waktu itu adalah saya berjalan menuju stasiun untuk kereta layang yang letaknya juga di sekitar terminal 1. Setelah itu saya berhenti di pemberhentian pertama, yaitu stasiun kereta bandara. Sebab, skyline setelah itu akan menuju ke terminal 2 lalu 3. Jadi jangan sampai terlambat turun ya.

Setelah tiba di stasiun kereta bandara, saya menuju tempat pembelian tiket. Tiket dibeli menggunakan mesin layar sentuh dengan self service, tetapi waktu itu tetap ada petugas yang standby untuk mengarahkan. Saya akan menuju Stasiun Batu Ceper, jadi saat itu stasiun tujuan yang saya pilih adalah Batu Ceper. Jangan salah pilih, karena berbeda stasiun akan berbeda harga. Berapa harga tiket kereta bandara menuju Batu Ceper? Tenaaaang, hanya 17.500 rupiah. Cukup terjangkau. 

Saya menunggu kereta datang di ruang tunggu yang juga sangat nyaman dekat dengan peron. Setelah ada pengumuman kereta datang saya segera ke peron dan masuk ke dalam kereta. Bagaimana dengan kenyamanan keretanya? Keretanya sangat bersih dan nyaman, sungguh memuaskan. Perjalanan tidak lama, saya pun tiba di Stasiun Batu Ceper. Apakah stasiunnya sama dengan stasiun untuk krl? Tidak, stasiun untuk kereta bandara ini dibangun sendiri, tetapi tetap bersebelahan dengan stasiun untuk krl.

Demikian pengalaman saya saat pertama kali naik kereta bandara. Bagaimana, apakah Anda juga berminat untuk mencoba? 

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...