Minggu, 11 Februari 2018

Tentang Bayi (Orang Awam vs Dokter Spesialis Anak)

Salam kenal para Ibu baru. Bagaimana kondisi hari ini? Apakah mood masih terkontrol? Semoga selalu bahagia ya menghadapi hari-hari agar ASI lancar dan bayi tenang.

Bagaimana dengan hari yang sudah terlalui, lancar atau ada cobaan? Cobaan menghadapi kata orang-orang di luar sana? Hehe, tenang, calm down, relax. Tidak perlu dirisaukan apa kata orang-orang di luar sana, yang penting sudah melakukan hal yang diyakini benar dan memang ada dasarnya bahwa itulah yang tepat.

Nah, di tulisan kali ini saya akan menjabarkan apa kata orang awam dan apa kata dokter spesialis anak. Beruntungnya saya waktu itu membawa anak untuk imunisasi di dokter anak dekat rumah yang kebetulan memang dokternya cakap, baik, tidak membuat panik, dan mau untuk menjelaskan setiap hal yang penting. Akan saya tulis di sini apa saja yang beliau jelaskan.

1. Kaki bayi berbentuk O
Orang awam: "Aduh itu kakinya bentuk O, harus dibedong yang kuat ya biar kakinya lurus."
Dokter: "Ibu, jangan heran ya kalau kaki bayi berbentuk O, memang begitu. Tidak perlu dibedong kuat-kuat, itu justru tidak baik. Dibedong boleh saja, asal jangan kencang."

2. Bayi kuning
Orang awam: "Loh itu bayinya kuning, harus rajin dijemur sinar matahari pagi tuh."
Dokter: "Bayi kuning itu bukan karna kurang sinar matahari pagi lho Bu. Kalau gara-gara kurang sinar pagi ya bayi yang lahir di musim hujan pasti kuning. Obat utama bayi kuning itu ASI. Bayi mimik ASI nya cukup pasti kuningnya langsung membaik dan hilang."

3. Napas bayi bunyi "Grak grok" dan bayi bersin-bersin
Orang awam: "Kok napasnya bunyi gitu, bersin-bersin juga, pilek tuh bayinya."
Dokter: "Napas bayi baru lahir sampai beberapa bulan memang masih bunyi grak grok dan juga bersin-bersin. Itu wajar, bukan sakit."

4. Pemakaian gurita
Orang awam: "Ih bayinya enggak pakai gurita, ntar perutnya buncit lho."
Dokter: "Ibu, kalau lagi ke dokter lain jangan pakai gurita ya bayinya. Kasian takutnya Ibunya jadi dimarahin dokter. Kalau ke saya gak papa pakai gurita asal jangan terlalu kencang, kasian bayinya kalau terlalu kencang. Sebenarnya itu fungsinya hanya agar bayi lebih hangat saja. Tidak ada fungsi lainnya."

5. Bayi mudah kaget
Orang awam: "Kok gampang kaget ya bayinya, dikasih itu deh (menyebutkan sesuatu) biar ilang kagetannya."
Dokter: "Bu, jangan heran ya kalau bayinya kagetan. Bayi memang begitu. Itu bukan suatu masalah. Memang sewajarnya ya seperti itu."

6. Ibu menyusui tidak boleh makan pedas
Orang awam: "Kok makan pedas sih, nanti bayinya mencret loh."
Dokter: "Tidak ada pantangan makanan untuk ibu menyusui. Makan pedas juga tidak masalah. Saya masih belum bisa menghubungkan antara ibunya makan pedas dan bayinya mencret. Tidak mungkin juga ibunya minum es lalu bayinya jadi pilek. Apa mungkin ilmu saya yang masih kurang tinggi ya, haha."

7. Bayi keluar kotoran mata
Orang awam: "Kok ada kotoran matanya lagi, belekan ya itu bayinya?"
Dokter: "Jangan heran kalau bayi keluar kotoran matanya. Memang begitu, itu bukan belekan ya."

8. Bayi sering cegukan
Orang awam: "Aduh itu kok bayinya cegukan, kasian."
Dokter: "Bayi baru lahir hingga beberapa bulan itu memang sering cegukan, jangan khawatir ya Bu."

9. Gumoh
Orang awam: "Kok bayinya gumoh lagi, masuk angin mungkin tuh."
Dokter: "Bayi gumoh itu memang wajar ya Bu. Bukan masuk angin lho itu."

10. Bayi keluar bintik merah di pipi
Orang awam: "Bintik-bintik merah tuh di pipinya, makannya jangan sampai ketetesan ASI."
Dokter: "Bu, bayi baru lahir itu sering memang keluar bintik merah di pipinya. Itu biasanya biang keringat, bukan karna ketetesan ASI."

11. Bayi BAB berkali-kali dalam sehari
Orang awam: "Kok bayinya BAB lagi, diare tuh bayinya."
Dokter: "Bayi ASI eksklusif itu memang BAB nya sering Bu. Malah bisa sampai 10 kali dalam sehari. Semakin sering menyusu, semakin sering BAB."

12. Bayi tidak BAB berhari-hari
Orang awam: "Beberapa hari gak BAB? Sembelit tuh bayinya."
Dokter: "Bayi ASI eksklusif itu sehari bisa BAB berkali-kali. Tapi jangan heran juga kalau kadang gak BAB berhari-hari. Kalau sampai 10 hari periksakan ya."

13. Menyusui sambil tiduran
Orang awam: "Kalau anak udah bisa duduk itu gak boleh nyusu sambil tiduran, bisa tersedak. Menyusu sambil tiduran juga bahaya, kalau Ibunya tertidur bisa menimpa bayi."
Dokter: "Bu, kalau menyusui lebih enak sambil tiduran saja. Masih banyak yang harus dilakukan, jangan sampai Ibu kelelahan karena posisi menyusui yang tidak nyaman. Menyusui sambil tiduran itu tidak membuat tersedak. Juga tidak mungkin Ibunya tertidur sampai menimpa bayi."

Itulah beberapa hal penting yang ternyata berbeda antara apa kata orang awam dan kata dokter spesialis anak. Pasti tahu kan ya mana yang lebih benar dan bisa dijadikan pedoman. Itu semua benar-benar apa yang dikatakan dokter tersebut dan beliau mengatakannya tanpa saya mengatakan pada beliau tentang apa kata orang awam. Jadi beliau memang sudah paham betul opini apa yang beredar di masyarakat.

Ada satu hal lagi yang penting. Beliau juga mengatakan "Mengurus bayi dari generasi ke generasi itu berbeda ya Bu. Jadi jangan samakan bagaimana mengurus bayi jaman dulu dengan jaman sekarang. Mengurus bayi di masa yang akan datang juga mungkin akan berbeda lagi."

Terima kasih dokter untuk semua penjelasannya. Saya tidak perlu bertanya pun sudah dijelaskan dengan detail. Saya merasa seperti mengikuti seminar singkat waktu itu. Terima kasih banyak dokter sudah meluangkan waktu untuk menjelaskan.

Berbeda dokter mungkin saja ada pendapat yang tidak sama, tetapi melalui tulisan ini setidaknya tergambarkan perbedaan antara apa kata orang awam dan kata dokter spesialis anak. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para Ibu baru. Jangan patah semangat. Opini masyarakat belum tentu benar. Jaga mood agar selalu bahagia ya.

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...