Selasa, 27 September 2016

Pengalaman yang Dapat Menjadi Referensi Untuk Berlibur ke Thailand (Part 2)

Artikel ini akan melanjutkan artikel sebelumnya yang berjudul Pengalaman yang Dapat Menjadi Referensi Untuk Berlibur ke Thailand (Part 1). Bila sebelumnya sudah dibahas mengenai hari pertama liburan kami di Thailand, maka untuk tulisan saya kali ini akan dimulai dari hari kedua di Thailand hingga pulang menuju Indonesia.

2.      30 Juli
Sedikit lebih siang dari hari sebelumnya, hari ini kami mulai keluar hotel pukul 9.30. Tanggal 30 ini adalah hari sabtu. Saatnya ke Chatuchak Weekend Market. Kami menuju Chatuchak dengan naik BTS, dari stasiun terdekat dari hotel yaitu Chong Nonsi ke Stasiun Mo Chit, lalu kami jalan menuju Chatuchak. Lumayan juga jalannya karena matahari sudah cukup terik. Setelah tiba di Chatuchak ternyata kawasannya sangat luas, lebih luas dari yang dibayangkan, kami pun browsing dan mendownload peta agar tidak bingung di tempat ini. Terutama agar tidak kesulitan untuk mencari toilet. Yang pertama kami tuju di sini adalah tempat makan. Kebetulan kami dapat menemukan moslem food di sini, alhamdulillah. Sangat lega bisa menikmati makanan yang sudah pasti kehalalannya. Di Thailand cukup banyak makanan tidak halal, jadi bagi kami yang muslim memang cukup sulit menentukan menu makan. Btw, dari seluruh tempat di Thailand yang saya kunjungi, Chatuchak inilah yang jadi favorit saya. Di sini kita dapat berbelanja barang apa saja yang bagus-bagus menurut saya. Harganya pun sama dengan di Indonesia, jadi ketika berbelanja tidak terlalu berat memikirkan perbedaan nilai mata uangnya. Ingin mencari makanan berat, makanan ringan, es krim, jus, bunga segar, bunga imitasi, pernak pernik, kebutuhan hewan peliharaan, pakaian, semuanya ada. Kami berkeliling dan berbelanja di sini hingga sore, dan baru berhenti karena sudah merasa lapar lagi. Benar-benar puas berbelanja di sini.

Moslem Food di Chatuchak

Suasana di Chatuchak

Membeli coconut ice cream dengan beberapa topping di Chatuchak

Setelah makan dan mengistirahatkan kaki di kawasan Chatuchak, kami pun keluar dengan berjalan kaki menuju Or Tor Kor Market. Di pasar modern ini buah-buahan sangat menggoda, segar-segar, dan menarik semua. Namun, kami sudah punya pilihan buah yang sudah diincar, yaitu durian monthong. Bagi pecinta durian pasti tempat ini adalah tempat yang diincar. Benar saja, durian monthong di sini sangat besar, rasanya pun sangat mantab, dan bijinya yang sangat kecil menambah kepuasan menikmati durian. Seingat saya harganya sekitar 700 THB untuk 1 kg nya. Jadi penjual yang akan mengupas duriannya, lalu meletakkan isinya saja ke dalam wadah. Jangan lupa, di Thailand ini tidak boleh membawa durian di angkutan umum maupun hotel. Karena hari mulai petang, kami pun kembali ke hotel dengan naik MRT terlebih dahulu, Stasiun MRT terdekat tampak dari Or Tor Kor Market.

Penjual durian di Or Tor Kor Market

Durian monthong

Sekitar setengah tujuh malam kami sudah tiba di hotel. Kami beristirahat sejenak, kemudian sekitar pukul 8 malam berangkat dari Stasiun BTS Chong Nonsi ke Stasiun BTS Sala Daeng, kami menuju night market yang terletak sekitar Stasiun BTS Sala Daeng, di daerah Silom. Kami makan dan berbelanja di sini.

Sup ikan di night market

3.      31 Juli
Hari ini kami mengawali acara dengan berangkat pukul 9.30 untuk makan di food court yang ada di Siam Center. Kemudian kami ke Siam Discovery. Ada connection antara 2 mall ini, sehingga tidak perlu keluar gedung untuk berpindah di antara keduanya. Di Siam Discovery kami mengunjungi Madame Tussauds di lantai 6. Pasti sudah tahu kan tempat apa yang kami kunjungi ini. Ya, sebuah tempat yang banyak dikunjungi wisatawan yang berisi patung-patung lilin yang sangat mirip dengan tokoh aslinya. Jangan sangka bahwa ini adalah tempat yang membosankan karena hanya dapat berfoto dengan patung-patung saja. Awalnya kami juga berpikir demikian. Namun, setelah masuk ternyata kami tahu jika dugaan kami salah besar. Ternyata tempat ini sangat menarik. Ada banyak permainan di dalamnya, dari permainan sepak bola, tenis, basket, dance, kostum-kostum menarik untuk berfoto pun ada. Lumayan lama juga kami berada di dalam tempat ini karena sangat seru. Sangat menyenangkan bagi anak-anak dan kaum muda. Keluar dari area patung-patung yang cukup luas, kami pun berlanjut ke film Ice Age 4 dimensi. Area di sekitar pintu masuk studio cukup seru untuk berfoto. Film 4 dimensi pun cukup menarik, tetapi durasinya tidak lama. Jalan menuju pintu keluar sengaja dibuat jalur agar melalui toko souvenir Madame Tussauds. Jika ingin membeli souvenir dapat berhenti sejenak di sini. Setelah keluar dari Madame Tussauds, kami duduk-duduk sejenak, lalu jalan-jalan di dalam Siam Discovery.

Menuju pintu masuk Madam Tussaud

Suasana di dalam Madam Tussaud

Menuju pintu masuk Ice Age 4D

Di dalam studio 4D

Perjalanan kami berlanjut ke China Town. Kami naik taksi dari seberang Siam Center. Ternyata di China Town banyak pedagang durian (just info bagi durian hunter). Mereka berjualan dengan menggunakan gerobak. Banyak juga pedagang buah-buahan dan jus. Buah dan jusnya sungguh beraneka ragam, hingga saya tidak mengenali beberapa buah yang ada. Sudah pasti Chinese Food juga banyak di sepanjang jalan ini.

Seberang Siam Center

China Town

Langit masih cukup terang, tetapi jam sudah menunjukkan pukul 18.00 dan kami sudah puas jalan-jalan di China Town. Kami berlanjut mencari stasiun MRT terdekat. Sayangnya tidak ada stasiun MRT yang sangat dekat. Stasiun MRT yang paling dekat pun ternyata sangat membuat kaki pegal untuk mencapainya dengan berjalan kaki.

Dengan naik MRT, kami menuju tempat naik kapal untuk kemudian dapat mencapai Asiatique The Riverfront. Sesuai dengan namanya, tempat ini menghadap sungai Chao Praya. Sangat recommended mengunjungi tempat ini pada malam hari. Lampu-lampu yang ada membuat tempat ini menarik di malam hari. Kawasan ini sangat luas dan tidak hanya berisi berbagai macam tempat makan saja, tetapi pengunjung juga bisa berbelanja di sini. Ada juga bianglala untuk menikmati keindahan sekitar dari ketinggian. Kami tidak sampai terlalu larut malam di sini, karena kapal yang mengangkut kami beroperasi tidak sampai tengah malam.

Menuju  Asiatique The Riverfront

Bianglala di Asiatique The Riverfront

Masuk Bianglala

4.      1 Agustus
Hari ini kami tidak berwisata ke mana-mana lagi. Flight menuju Jakarta berangkat pukul 11.30. Sejak pukul 7.30 kami sudah menuju bandara Dong Mueang agar tidak tergesa-gesa. Perjalanan ke bandara cukup sekitar 40 menit saja. Walaupun demikian, tetap lebih baik menunggu di bandara karena di sana juga banyak pilihan tempat makan yang menarik, jadi tidak perlu khawatir kelaparan di bandara karena menunggu flight.

Makan di bandara

Demikian pengalaman liburan kami selama beberapa hari di Thailand. Bila Anda ingin berlibur ke Thailand untuk pertama kali tanpa travel agent dan masih bingung mengenai bagaimana mengisi liburan di sana, Anda dapat menggunakan artikel ini sebagai pedoman berlibur. Semoga artikel ini dapat banyak membantu.

Have a nice holiday 


Kamis, 22 September 2016

Pengalaman yang Dapat Menjadi Referensi Untuk Berlibur ke Thailand (Part 1)

Tanggal 28 Juli-1 Agustus 2016 saya dan keluarga berlibur ke Thailand. Seharusnya sore hari tanggal 28 Juli kami berangkat, sayangnya pesawat delay selama beberapa kali. Sehingga yang semula dijadwalkan berangkat pukul 16.30 terpaksa take off pukul 22.00. Tentu saja itu sangat mengecewakan, karena tanggal 28 malam seharusnya sudah dapat jalan-jalan di Thailand tetapi kenyataannya kami baru landing di Don Mueang Airport sekitar pukul 1 dini hari. Oh ya, sedikit info, tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dengan Bangkok. Namun, menurut saya liburan kami di Bangkok ini tetap efektif. Walaupun hanya sebentar di Bangkok, kami dapat mengunjungi banyak tempat, tetap dengan suasana yang fun tentunya.

1.      29 Juli
Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami baru tiba di bandara Don Mueang dini hari tanggal 29 Juli 2016. Setelah imigrasi beres, kami pun langsung membeli SIM card Thailand di bandara. Internet sangatlah penting untuk mencari berbagai informasi, oleh karena itu kami memutuskan untuk membeli paket internet unlimited untuk satu minggu dengan harga 199 THB.

Selanjutnya kami langsung naik taksi menuju hotel tempat kami menginap, yaitu The Heritage Hotel. Perjalanan menuju hotel sekitar setengah jam, kami pun baru tiba di hotel sekitar pukul 3 dini hari. Hotel ini menurut saya lokasinya sangat strategis. Bila ingin ke stasiun BTS Chong Nonsi, Seven Eleven, atau Mc Donald cukup dengan berjalan kaki saja, sangat dekat. Di sekitar hotel juga banyak tempat makan, dari yang mahal sampai yang murah.

Pukul 9 pagi kami sudah siap untuk jalan-jalan menikmati liburan di Thailand. Pada hari pertama ini kami memutuskan untuk wisata kuil terlebih dahulu. Kami sarapan di tempat makan yang hanya beberapa langkah dari hotel, lalu berangkat dengan naik BTS  dari Stasiun Chong Nonsi menuju Stasiun Sephan Taksin, lalu berjalan menuju tempat kapal yang akan mengangkut kami menuju Grand Palace. Dari tempat berlabuhnya kapal, kami harus berjalan terlebih dahulu untuk dapat mencapai Grand Palace. Kawasan Grand Palace benar-benar seperti lautan manusia saat saya berkunjung ke sana, sangat penuh. Setelah berfoto kami melanjutkan berjalan kaki ke Wat Pho. Di Wat Pho ini terdapat patung Budha tidur yang sangat besar dan berlapis emas. 

 Suasana di sekitar Wat Pho

Setelah lama berjalan dan hari semakin siang, perut ini terasa lapar, kami pun mencari tempat makan di sepanjang jalan yang kami lewati. Kami makan di sebuah rumah makan yang menunya cukup lengkap menurut kami. Kami memesan beraneka ragam menu, yang pasti ada padthai, mango sticky rice, dan thai milk tea di antara menu-menu yang kami pesan, karena menu-menu itulah yang menjadi ciri khas Thailand. Namun, untuk membeli mango sticky rice tidak perlu kesulitan mencarinya, karena banyak pula pedagang kaki lima yang juga menjual makanan ini. Di sepanjang jalan juga banyak orang berjualan, sehingga tidak perlu khawatir bila lapar, tentunya sekaligus dapat menikmati berbagai kuliner ala Thailand di jalan yang dilewati. Termasuk dapat minum juice yang sangat segar untuk siang hari. Yang menarik bagi saya adalan momordica juice. Saya tidak pernah melihat buah momordica ini di indonesia, rasanya pun enak, sangat segar, cocok diminum siang hari setelah makan.

Sebagian menu yang kami pesan


Momordica juice


Tuktuk, transportasi khas Thailand


Beberapa penjual di pinggir jalan

Selanjutnya, kami menuju tempat di mana kami dapat kembali naik kapal untuk menyeberangi sungai, cukup 3 THB karena hanya menyeberang dari satu sisi sungai ke sisi yang lain. Kami menyeberang karena ingin ke Wat Arun. Ya, tempat ini cukup terkenal, tetapi ketika kami berkunjung ke sana, tempat ini sedang dalam renovasi. Namun, kami tetap dapat berfoto di tempat ini. Di dekat sini juga ada beberapa pedagang, kami pun membeli mangga yang sudah dipotong-potong. Thailand memang nikmat akan buah-buah segarnya.

Wat Arun tampak dari Sungai Chao Phraya


Berfoto dengan background Wat Arun

Dari Wat Arun kami berlanjut ke MBK Center dengan menyeberang sungai lalu naik taksi. Dalam perjalan kami mampir dulu ke sebuah tempat yang menjual perhiasan. Di tempat ini kami juga dapat melihat proses pembuatan perhiasan tersebut. Setelah membeli perhiasan, kami melanjutkan perjalanan dengan taksi ke MBK Center. Layaknya di dalam sebuah mall, kita dapat berbelanja di sini. Berbagai tempat makan juga ada, termasuk fast food. Kami pun makan di sini dan juga melihat-lihat berbagai macam barang yang dijual di sini. Malam tiba, saatnya kami pulang menuju hotel dengan dengan naik BTS lagi.

View jalan dari kapal

Tampaknya artikel kali ini sudah cukup panjang. Jadi, untuk perjalanan kami hari-hari berikutnya akan saya lanjutkan dalam artikel selanjutnya, yaitu Pengalaman yang Dapat Menjadi Referensi Untuk Berlibur ke Thailand (Part 2). Semoga artikel ini bermanfaat dan mempermudah liburan Anda.

See you :)

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...