Selasa, 25 April 2017

Ikut Meramaikan Big Bad Wolf Book Sale Jakarta 2017

Mulai tanggal 21 April hingga 2 Mei 2017 diselenggarakan sebuah bazaar buku yang besar di ICE BSD yang dinamai Big Bad Wolf (BBW). Tidak butuh tiket masuk, pengunjung dapat masuk secara gratis, hanya perlu membayar parkir saja. Pada acara ini dijual berbagai macam buku, baik lokal maupun internasional dengan diskon yang sangat besar, yaitu 60%-80%. Woowww, sangat menggiurkan ya harga yang ditawarkan. Yang lebih seru lagi, event ini berlangsung dengan total 280 jam dan setiap hari buka selama 24 jam. 

Tidak mau ketinggalan event menarik ini, saya pun berkunjung ke sana pada hari Sabtu tanggal 22 April 2017. Saya tiba di tempat tersebut sudah cukup malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Namun, di luar dugaan, tempat ini ternyata masih sangat ramai. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak pun juga sangat antusias datang ke sini. Ketika akan memasuki hall saya melihat pemandangan yang menyenangkan, yaitu para pengunjung yang memborong buku hingga memenuhi trolley yang didorongnya. Cukup besar ternyata minat baca yang ada.

Setelah memasuki hall, terlihat begitu banyak buku tersusun rapi di ruangan yang sangat luas itu. Tidak hanya orang tua saja yang antusias memilih buku, tetapi juga anak-anak. Sebab buku yang tersedia memang tidak hanya buku untuk remaja atau orang dewasa saja, tetapi juga untuk anak-anak. Bahkan buku impor untuk anak-anak sangat variatif, menarik, dan sangat murah pastinya. Puzzle lokal yang sangat murah meriah untuk anak-anak pun juga tersedia. 

Buku impor untuk anak-anak yang berupa board book harganya ada yang hanya 20.000 rupiah saja. Dengan uang 30.000 rupiah, board book yang isinya sudah berupa pop-up book sudah dapat terbeli. Padahal biasanya harganya bisa lebih dari 100.000 rupiah. Harga buku fiksi maupun non-fiksi lokal sekitar 10.000 rupiah pun banyak. Novel dengan harga sekitar 25.000 rupiah juga sangat bervariasi.


Suasana di BBW 2017 pada malam hari

Board Book yang hanya 30.000 rupiah

Board Book yang hanya 20.000 rupiah

Buku non-fiksi

Buku non-fiksi

Beberapa buku hasil hunting di BBW 2017

Sangat menyenangkan dikelilingi oleh begitu banyak buku yang menarik dan murah meriah. Rasanya masih ingin membeli banyak buku di sini, tetapi kaki dan pinggang sudah sangat pegal untuk berkeliling lagi. Jadi saya memutuskan untuk pulang dengan membeli beberapa buku menarik yang sudah saya dapatkan. Anda belum berkunjung ke BBW 2017? Jangan khawatir, masih ada waktu hingga tanggal 2 Mei 2017 pukul 23.59 WIB.

Happy world book day 😊


Rabu, 05 April 2017

Serunya Berlibur ke Beijing (Part 2)

Hai, akhirnya sampai juga pada lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yaitu Serunya Berlibur ke Beijing (Part 1). Pada artikel ini saya akan berlanjut menceritakan tempat-tempat yang kami kunjungi di Beijing pada hari keempat hingga kembali ke tanah air.

Perjalanan hari keempat (Rabu, 15 Februari 2017)
Pada hari keempat ini, saya memutuskan untuk beristirahat di hotel terlebih dahulu. Lebih tepatnya saya dan suami. Sebab badan sudah benar-benar lelah sedangkan kondisi sedang hamil, jadi saya memutuskan untuk prioritaskan kondisi tubuh. Di hari ketika saya beristirahat ini, keluarga mengunjungi Summer Palace dan Qianmen Street.

1.      Summer Palace
Keluarga bercerita bahwa tempat ini merupakan kawasan kuil yang amat sangat luas dan sangat indah juga. Di kawasan ini juga terdapat danau. Begitu banyak bagian tempat ini yang bagus untuk berfoto ria. Entah bagaimana remuk redamnya rasa kaki dan pinggang saya jika ikut mengunjungi tempat ini, haha.

Berfoto di Summer Palace

2.      Qianmen Street
Menjelang malam keluarga berlanjut menuju Qianmen street. Kawasan ini enak untuk berjalan-jalan santai dan juga berbelanja, karena kawasan ini memang bebas dari kendaraan bermotor. Suasana khas Cina sangat terasa di sini. Di area yang sangat luas ini terdapat berbagai macam pertokoan. Ada Madame Tussauds, kedai teh, berbagai macam tempat makan, berbagai macam toko dan kios yang menjual beraneka barang serta pernak-pernik juga ada di tempat ini. Harganya pun cukup terjangkau. Keesokan harinya kami semua bersama-sama mengunjungi Qianmen Street lagi setelah mengunjungi Bird Nest Stadium.

Tampak depan Madame Tussauds di Qianmen Street

Suasana Qianmen Street saat malam hari

Gang tempat berbelanja di Qianmen Street

Makan di restoran sekitar Qianmen Street

Saat keluarga mengunjungi Summer Palace dan Qianmen street pada hari keempat, saya dan suami memutuskan untuk banyak beristirahat. Tidur di penginapan untuk melepas lelah agar besok sudah fit lagi. Siang hari baru kami keluar untuk mencari makan.

1.      Jalan-jalan dan kuliner di sekitar penginapan
Kami berdua beranjak dari penginapan dan berjalan-jalan di sekitar penginapan untuk mencari makan juga melihat-lihat apa saja yang ada di dekat penginapan. Kami pun makan cukup enak dengan menu nasi dengan sayuran dan ayam. Entah kenapa porsi makan di China selalu jumbo dan selalu terlihat warga lokal baik pria maupun wanita sanggup menghabiskan porsi jumbo tersebut. Kami juga membeli beberapa cemilan yang menurut kami enak. Di dekat penginapan juga ada tempat yang menjual mie dengan rasa yang enak dan kita dapat memilih isiannya sendiri.

Nasi ayam dan sayur

Snack ayam

Mie dengan isinya yang pilih sendiri

2.      Menikmati makan malam di cafe penginapan
Untuk makan malam, kami berdua memutuskan tidak keluar dari penginapan lagi. Hanya turun ke lantai dasar untuk makan malam di cafe yang ada di penginapan. Menu pilihan kali ini adalah spaghetti bolognese dan kentang goreng. Rasa spaghetti nya lumayan dan kentang gorengnya sangat enak menurut saya. Jadi, keputusan untuk menginap di Dragon King Hostel ini adalah keputusan yang tepat.

Spaghetti dan kentang goreng di Dragon King Hostel

Perjalanan hari kelima (Kamis, 16 Februari 2017)
1.      Houhai Lake
Yeay, hari ini saya sudah kembali bertenaga. I’m ready to go around. Hari ini kami keluar dari penginapan sekitar pukul setengah 11 untuk menuju Houhai Lake. Kami mendengar info bahwa bila Houhai Lake membeku, tempat tersebut dapat digunakan untuk bermain ice skating. Sayangnya saat ke sana, ternyata Houhai Lake sedang tidak membeku, jadi kami hanya berfoto sebentar di sana. Di sana juga ada beberapa toko souvenir dan beberapa cafe, tetapi kami lebih memilih untuk berfoto saja lalu beranjak ke destinasi selanjutnya, yaitu National Stadium atau yang biasa disebut dengan Bird Nest Stadium.

Berfoto di Houhai Lake

2.      Bird Nest Stadium
Saat tiba di Bird Nest Stadium langsung dapat diketahui kenapa tempat ini diberi nama Bird Nest Stadium. Ternyata stadion ini memeliki bentuk yang menyerupai sangkar burung. Saat melihat Bird Nest Stadium di sebelah kanan, di sisi sebelah kiri juga tampak National Aquatic Center atau Water Cube yang digunakan untuk cabang olahraga air. Kawasan ini sangat luas dan stadionnya tampak sangat modern. Di sini juga ada tempat yang disediakan utuk bermain ski, tetapi karena beberapa hari yang lalu sudah bermain ski, jadi kami memutuskan untuk tidak bermain ski di sini. Cukup berjalan-jalan dan foto-foto saja. Itu pun sudah sangat lelah karena tempat ini cukup luas, ditambah dengan angin yang kencang saat itu membuat kami semakin kedinginan. Oh ya, ada yang menarik di sini. Sebelum masuk ke area ini ada sebuah toko souvenir yang penjualnya bisa menjual dengan Bahasa Indonesia. Walaupun mereka tidak benar-benar mengusai Bahasa Indonesia, tetapi mereka dapat sedikit-sedikit bahasa kita untuk berjualan, sehingga ini cukup membantu kami dalam berbelanja. Apalagi barang-barang di tempat ini termasuk murah.

Berfoto di depan Bird Nest Stadium

Perjalanan hari keenam (Jum’at, 17 Februari 2017)
1.      Temple of Heaven
Hari ini kami baru keluar dari penginapan sekitar pukul 11.30 sebab harus packing terlebih dahulu. Kemudian memutuskan untuk menuju Temple of Heaven. Ternyata kawasan ini sangat asri. Tidak hanya berisi kuil saja, tetapi juga memiliki taman luas yang cocok untuk berjalan-jalan sambil menikmati suasana. Di taman tersebut banyak nenek dan kakek yang berkumpul sambil bermain kartu, mahjong, maupun berolahraga. Sangat senang melihat nenek dan kakek yang ada di sini beraktivitas bersama-sama. Mereka tampak sehat dan bugar walaupun sudah lanjut usia.

Berfoto di Temple of Heaven

Foto dengan warga lokal setelah olahraga bersama

2.      Hongqiao Pearl Market
Hanya dengan berjalan kaki dari Temple of Heaven, kami sudah dapat mencapai Hongqiao Pearl Market. Jaraknya cukup dekat. Tempat ini berbentuk seperti mall. Pada lantai atas digunakan untuk para penjual perhiasan, khususnya pearl. Sedangkan lantai-lantai sebelumnya menjual berbagai macam barang, ada kosmetik, pernak-pernik untuk oleh-oleh, tas, juga baju. Ada sedikit tips untuk berbelanja di tempat ini, yaitu kita sebaiknya mengetahui kisaran harga barang yang akan dibeli, sebab ada banyak penjual yang menawarkan dengan harga tinggi terlebih dahulu. Kadang harga awal yang ditawarkan tidak masuk akal, bisa sampai 5 kali dari harga sesungguhnya, walaupun ada juga yang mulai menawarkan hanya dari 2 kali harga sesungguhnya.

Setelah dari Hongqiao Pearl Market kami kembali ke Dragon King Hostel untuk beristirahat sejenak dan final packing. Pukul 9 malam berangkat menuju bandara. Jadwal pesawat pukul 1.30 menggunakan Malaysia Airlines dan transit di KLIA. Karena delay beberapa saat, kami tiba di Soetta sekitar pukul 13.30 WIB pada hari Sabtu, 18 Februari 2017.

Itulah kisah kami saat berlibur ke Beijing, seru dan tetap menyenangkan. Mungkin teman-teman yang suka travelling tanpa travel agent juga dapat mengunjungi tempat-tempat yang kami kunjungi ini saat berlibur ke Beijing dan menggunakan tulisan ini sebagai pedoman untuk menentukan destinasi wisata.

Happy travelling ☺

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...