Senin, 21 November 2016

Mengatasi Bibir Kering, Pecah, Hingga Membentuk Seperti Kerak

Bibir kering mungkin sering dianggap sebagai hal yang biasa. Namun bila ini terjadi hingga jangka waktu yang sangat lama dan terasa tidak teratasi, tentu saja kita dapat sangat terganggu.

Sekitar setahun yang lalu saya juga mengalami hal ini. Awalnya saya menyepelekannya karena beranggapan bahwa hal ini bisa saja terjadi hanya karena perubahan cuaca. Sayangnya, setelah satu bulan berlalu itu tetap tidak teratasi. Bibir saya sangat kering, pecah, hingga terbentuk lapisan kering tebal yang membuat bibir saya melebihi garis bibir yang seharusnya. Bukan hanya terasa perih di bibir, tetapi juga pastinya tidak enak untuk dipandang, hingga saya sama sekali tidak dapat tersenyum apalagi tertawa, sebab rasanya sangat perih ketika tersenyum.

Lapisan kering dari bibir

Saya sempat mencoba mengoleskan minyak zaitun secara rutin, tetapi masih belum membaik. Setelah selama sebulan tidak teratasi, akhirnya saya memutuskan untuk periksa ke dokter kulit. Waktu itu dokter belum dapat memastikan apa yang terjadi pada bibir saya, beliau memberikan resep, menganjurkan saya untuk memakai masker ketika di kantor (sebab saat itu saya sedang magang) agar tidak kontak langsung dengan udara dingin, dan meminta saya untuk datang kembali jika masalah bibir saya masih belum teratasi. Resep tersebut berisi obat yang harus diminum, lip balm, dan salep yang harus dioles pada bibir.

Selama mengaplikasikan semua itu, alhamdulillah saya menjadi bisa tersenyum lagi. Namun, saat salep saya habis, ternyata bibir saya kembali kaku dan mulai kering. Akhirnya saya membeli salep itu lagi di apotek. Saya tidak periksa ke dokter lagi karena tempatnya yang cukup jauh, sebab saya sudah pindah tempat tinggal.

Banyak orang yang bilang bahwa bisa saja hal ini terjadi karena saya kurang minum air putih. Namun, saya kurang yakin akan hal itu sebab saya minum air putih sekitar 3 liter setiap hari, bahkan saya juga suka makan buah dan sayur. Banyak juga yang menyarankan untuk mengoleskan madu. Saya juga sudah melakukannya, tetapi itu tetap tidak dapat mengatasinya. Akhirnya sudah setahun ini saya mengkombinasikan antara pengolesan madu diselingi dengan pengolesan salep. Setidaknya dengan begitu kering di bibir saya tidak parah dan bibir saya tampak normal, tidak melebihi garis bibir yang seharusnya. Walaupun tentunya saya sebenarnya benar-benar ingin sembuh total, sehat, tidak bergantung pada dua hal itu.  Cukup merepotkan juga harus selalu mengoleskan madu atau salep. Jika ada yang memiliki masalah yang sama dan sudah menemukan solusinya, saya harap dapat saling berbagi informasi.


Semoga tulisan  ini juga dapat menjadi wadah berbagi untuk orang-orang yang mengalami hal serupa J

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...