Saya termasuk salah satu orang yang ikut berbahagia karena
sekarang masyarakat Indonesia banyak yang menyelesaikan pendidikannya hingga
bangku perkuliahan. Banyak lulusan S1, bahkan yang menempuh hingga S2 pun kini
sudah banyak. Sayangnya, saat ada orang yang latar belakang pendidikannya baik
tetapi tidak bekerja, maka akan banyak orang yang berkata “Buat apa sekolah
tinggi-tinggi kalau akhirnya tidak bekerja?”
Oke, sekarang saatnya kita melihat kejadian di sekitar. Ada
orang yang menyerobot suatu antrean, beberapa penumpang commuter line sulit diatur untuk mendahulukan penumpang yang
keluar, dan ada orang yang membuang sampah sembarangan. Menurut Anda, apa yang
membuat semua itu terjadi? Ya, itu adalah pengaruh dari tingkat pendidikan.
Bedakan kondisi tersebut dengan yang terjadi di negara yang lebih maju dari
negara kita, yang tingkat pendidikannya sudah lebih baik lagi dari negara ini,
hal-hal tersebut sudah sangat jarang terjadi. Inilah bagaimana pendidikan dapat
mempengaruhi pola pikir manusia.
Begitu pentingnya ternyata pengaruh pendidikan, sehingga
kini tidak hanya kaum pria saja yang berusaha mengenyam pendidikan yang tinggi,
tetapi juga kaum wanita. Namun, pada kenyataannya apabila seorang wanita yang
latar belakang pendidikannya tinggi kemudian memutuskan untuk tidak bekerja dan
kemudian menjadi ibu rumah tangga, akan banyak terdengar kalimat “Buat apa
sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya hanya jadi ibu rumah tangga saja?”
Sebelum mengucapkan kalimat itu sebaiknya kita perlu tahu
dulu apa saja tugas dari seorang ibu rumah tangga. Jika tugas ibu rumah tangga
hanya menyapu, mengepel, membersihkan perabot,
dan membersihkan kamar mandi saja mungkin tidak perlu pendidikan yang
tinggi untuk dapat menyelesaikan semua itu. Namun, bagaimana dengan mendidik
anak? Tentu saja hal ini butuh tanggung jawab yang besar. Jika hanya membesarkan
saja mungkin lebih mudah, tetapi tugas seorang ibu tidak hanya itu saja, mereka
juga harus dapat mendidik dengan sebaik-baiknya. Walaupun anak-anak nantinya
disekolahkan, tetapi pendidikannya di rumah melalui ibu tetaplah pendidikan
yang pertama dan utama.
Pola asuh sangatlah penting. Tentu saja orang tua tidak
hanya mengharapkan anaknya tumbuh menjadi anak pintar yang nilai-nilai di
sekolahnya selalu bagus saja, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Tidak
hanya sehat jasmani, tetapi juga memiliki mental yang baik. Ayah bekerja untuk
mencari nafkah dan pastinya ibu yang akan lebih sering mendampingi anak-anak.
Ibu harus dapat memastikan bahwa anak-anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang
pintar, yang memiliki minat belajar, yang menyadari pentingnya masa depan yang
baik, yang sopan dalam bertutur kata, yang santun dalam bertingkah laku, yang
berbahagia atas kehidupan yang dianugerahkan kepadanya, dan masih banyak yang
lainnya. Bagaimana? Apakah tugas seorang ibu masih terdengar mudah? Maka dari
itu pendidikan sangatlah penting bagi wanita. Bukan sekedar untuk mencari
pekerjaan kantoran, tetapi jauh lebih penting dari itu, untuk membentuk
generasi yang berkualitas sejak dini yang mulai dibangun dari lingkungan
keluarga.
Never stop learning, never stop improving J