Selasa, 23 Juli 2019

Melatih Anak Minum dengan Sedotan

Bagi orang dewasa minum menggunakan sedotan merupakan hal mudah. Siapa sangka mengajarkannya pada anak tidak semudah yang dibayangkan.

Mungkin memang ada anak yang saat diberi minum dengan sedotan langsung bisa dalam sekali coba. Namun, tidak semua anak demikian. Anak saya termasuk salah satunya.

Di era media sosial ini, ada banyak kisah tentang anak-anak yang dapat diperoleh dengan mudah. Orang tua senang membagi kisah tentang buah hatinya. Misalnya melalui instagram. Saat melihat ada banyak anak yang dengan mudahnya minum melalui sedotan beberapa waktu setelah mulai masa MPASI, saya pun optimis. Yakin bahwa anak saya juga bisa.

Ternyata kenyataannya tidak demikian. Sudah berbulan-bulan MPASI, tetapi buah hati saya tetap belum dapat minum melalui sedotan. Awalnya saya harus menyendokkan minumannya. Beberapa lama kemudian dia bisa minum sedikit demi sedikit dengan gelas. Namun, tetap saja belum bisa menggunakan sedotan.

Beberapa cara sudah dicoba. Pertama, mengisi sedotan yang ditutup ujungnya dengan air putih, lalu meneteskannya pada anak agar dia paham sedotan itu untuk minum. Namun, cara itu gagal. Kedua, menggunakan cara yang sama, tetapi air putih diganti dengan jus agar anak tertarik. Masih gagal juga. Ketiga, minum dengan minuman yang sama persis di hadapan anak dan menunjukkan cara untuk menyedot. Tetap belum berhasil.

Cara yang terakhir saya coba adalah menggunakan air mineral dalam kemasan gelas. Saya menusukkan sedotan ke dalamnya. Kemudian diberikan kepada anak sambil sedikit ditekan kemasannya. Otomatis air akan naik perlahan. Alhamdulillah berhasil. Ternyata itu bisa membuatnya paham bahwa sedotan itu untuk minum. Dia pun sangat antusias.

Setiap anak memang memiliki keunikan masing-masing. Tidak bisa disamakan. Saya juga yakin bahwa setiap ibu pasti diberi kemampuan oleh Allah untuk mengetahui apa yang terbaik untuk anaknya.

Selamat berproses bersama anak, Bukibuk di mana pun berada. Nikmati setiap perkembangannya. Tak perlu tergesa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyapih dengan Rela (Last Part)

Langsung kita lanjutkan postingan sebelumnya, yaitu Menyapih dengan Rela (Part 3) . Sakit membuatnya jauh dari kata nyaman. Nafsu makan pun ...